Sabtu, 24 November 2012

Kebencian Umat Yahudi terhadap Muslim Dan Kebencian Muslim Terhadap Umat Yahudi


:::PERTARUNGAN ABADI ANTARA UMAT ISLAM & YAHUDI:::

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ ف

َاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ *(مسلم )

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda:

”Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan Yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang Yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon:”wahai muslim wahai hamba Allah ini Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia kecuali pohon Gorqhod karena ia adalah pohon Yahudi” (HR Muslim)

Ini adalah salah satu hadits di antara banyak hadits yang menceritakan permusuhan dan peperangan yang terjadi antara umat Islam dengan Yahudi. Lebih dari itu Al-Qur’an sudah sedemikian jelas menceritakan permusuhan abadi antara bangsa Yahudi dengan umat Islam. Allah swt berfirman:

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”. (QS Al-Maaidah: 82).

Yahudi adalah nama agama produk Bani Israel yang mengingkari ajaran tauhid risalah para nabi termasuk nabi-nabi Bani Israel seperti Daud as, Sulaiman as, Musa as dan nabi-nabi yang lain. Yahudi juga identik dengan bangsa Israel yang menganut agama Yahudi. Sebenarnya Bani Israel adalah bangsa yang dipilih oleh Allah. Dari bangsa inilah Allah banyak mengutus para nabi dan rasul seperti Ishak, Ya’qub, Yusuf, Daud, Sulaiman, Musa dll. Tetapi setelah nabi terakhir berpindah ke Bani Ismail maka mayoritas mereka mengingkari ajaran tauhid yang dibawa nabi Muhammad sebagaimana juga sebelumnya mereka banyak mengingkari nabi-nabi dari bangsanya bahkan lebih dari itu banyak juga nabi-nabi dari bani Israel yang dibunuh di tangan mereka sendiri.

Permusuhan bangsa Yahudi kepada orang-orang beriman berlipat ganda karena berpindahnya kenabian dari Bani Israel ke Bani Ismail, dan karena sikap mereka yang merasa lebih mulia, dan lebih dari itu karena mereka tidak beriman kepada Allah. Permusuhan itu sudah berlangsung sangat lama semenjak Muhammad saw diangkat menjadi rasul. Walaupun sebenarnya Bani Israel dan Bani Ismail bertemu pada satu titik ajaran dan keturunan yaitu Nabi Ibrahim as.

Nabi Ibrahim mempunyai dua putra, pertama Ismail, dan anak-cucu dari beliau disebut bani Ismail. Putra yang kedua Ishak, dan Ishak punya putra Ya’qub. Dan Ya’qub disebut juga Israil sedangkan keturunan Ya’qub disebut bani Israil. Banyak di antara mereka yang menjadi nabi tetapi banyak pula yang mengingkari nabinya.

Pada saat Rasulullah saw hijrah ke Madinah benih-benih ketidaksukaan orang-orang Yahudi mulai muncul, apalagi setelah nabi Muhammad saw menguasai kota Madinah. Orang-orang Yahudi di Madinah baik dari bani Qoinuqa, bani Nadhir dan bani Quraizhah walaupun sudah membuat perjanjian damai tetapi berkali-kali mengkhianatinya bahkan melakukan permusuhan terhadap Rasulullah saw dan kaum muslimin.

Konflik antara umat Islam dengan Yahudi dari Bani Qoinuqa di Madinah terjadi setelah perang Badar. Yahudi Bani Qoinuqa meremehkan kekuatan umat Islam, kemenangan di perang Badar atas kaum kafir Quraisy mereka anggap karena kaum muslimin menghadapi kelompok yang tidak pandai teknik berperang. Bahkan mereka menantang perang dengan kaum muslimin. Menghadapi tingkah mereka, Rasulullah saw berusaha menyabarkan diri dan sahabatnya. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama, karena terjadi insiden yang menimpa salah seorang muslimah. Ketika itu ia sedang berada di pasar Bani Qoinuqa. Seorang Yahudi mempermainkannya dan meminta agar ia membuka kerudungnya, tentu saja muslimah tersebut menolak. Kemudian pada saat ia sedang lengah dan duduk di suatu tempat, si Yahudi mengikatkan ujung kerudung muslimah tersebut dengan tali pada sebuah batu, tentu saja ketika si muslimah itu bangun tersingkaplah auratnya. Maka ia berteriak minta tolong. Seorang muslim yang berada di dekatnya segera menolongnya dan membunuh si Yahudi tadi, sebaliknya kemudian si muslim tadi pun dikeroyok sampai meninggal. Maka orang-orang muslim minta tolong pada Rasulullah saw dan sahabat. Sehingga Rasul mengusir Yahudi Bani Qoinuqa dari Madinah karena ulah mereka mengganggu seorang muslimah.

Konflik kembali lagi terjadi, kali ini umat Islam menghadapi Yahudi Bani Nadhir. Setelah perang Uhud Rasulullah saw dan umat Islam mendatangi perkampungan Bani Nadhir untuk meminta diyat (denda). Hal tersebut dilakukan sesuai perjanjian yang telah dibuat, jika ada anggota masyarakat Madinah yang terbunuh, mereka dikenakan diyat. Di depan Rasulullah saw mereka menyanggupi permintaan tersebut. Tetapi ketika Rasulullah saw sedang duduk bersandar di sebuah dinding rumah, sekelompok Yahudi Bani Nadhir merencanakan percobaan pembunuhan terhadap Muhammad saw yaitu dengan menjatuhkan batu dari atas rumah tempat Rasulullah saw duduk. Tetapi malaikat Jibril memberitahu kejadian tersebut dan Rasulullah saw pulang ke Madinah. Selanjutnya beliau datang lagi bersama sahabat yang lain mengusir Yahudi Bani Nadhir dari Madinah.

Adapun Bani Quraidhah mereka mengkhianati Rasulullah saw dalam perang Ahzab. Pada waktu perang Ahzab Rasulullah saw menghadapi musuh multinasional dari luar Madinah pasukan kafir Quraisy bersekutu dengan yang lain menghadapi Rasulullah saw dan sahabatnya. Sedangkan di dalam Madinah Yahudi bani Quraidhah dan orang Munafik mengkhianati umat Islam. Maka setelah perang Ahzab usai dan kemenangan berada di pihak umat Islam Allah memerintahkan umat Islam untuk menyerang bani Quraidhah. Dan mereka pun berhasil dilumpuhkan dan sebagiannya melarikan diri. Puncaknya umat Islam berhasil menghilangkan gangguan kaum Yahudi Madinah dengan berhasil mengalahkan mereka di Khaibar.

Begitulah permusuhan kaum Yahudi di masa Rasulullah saw. Di masa berikutnya permusuhan mereka tidak padam malah semakin sengit dan keras. Mereka senantiasa mencari-cari celah kelemahan umat Islam untuk dihantam dan dihancurkan.

Perjanjian-perjanjian yang dilakukan oleh bangsa Yahudi dengan penguasa di negara-negara muslim selalu saja merugikan kepentingan umat Islam. Walaupun begitu setelah itu mereka khianati kembali. Perjanjian Camp David yang dilakukan pemerintah Mesir dengan bangsa Yahudi mengakibatkan Mesir menderita kerugian moril dan materiil yang sangat banyak. Begitu juga perjanjian Gaza dan Arikha yang dilakukan antara PLO dengan Yahudi. Perjanjian tersebut di samping merugikan bangsa muslim Palestina, lebih diperparah lagi oleh pengkhianatan bangsa Yahudi dengan kejadian Tragedi Masjid Ibrahim (Hebron) Al Khalil 12 Februari 1994, yaitu pembantaian umat Islam di masjid Ibrahim saat mereka sedang melaksanakan shalat Subuh berjamaah. Sekitar 100 mati syahid, 300 orang lainnya luka parah.

Dan pembantaian Zionisme Yahudi atas umat Islam di Palestina akan terus terjadi. Tragedi berdarah berulang kembali pada Senin 22 Juli 2002 M. Pada malam berdarah yang penuh duka itu, militer rezim Imperialis Israel menggempur kampung el Durj di kota Gaza dengan menggunakan pesawat F16 buatan Amerika. Sebuah adegan pembantaian kemanusiaan secara keji dan biadab yang mengakibatkan 17 warga Palestina gugur, 3 di antaranya wanita dan 11 lainnya anak-anak. Ditambah Asy Syahid Saalah Shahadah, seorang pendiri dan pemimpin umum Brigade Izzuddin al Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Aksi pembantaian tersebut juga melukai 176 warga, 115 di antaranya dalam kondisi kritis.

Teror dan pembantaian Zionisme Yahudi atas non Yahudi adalah aqidah mereka. Mantan PM Israel Begin berkata:”Warga Palestina itu hanya sekedar kecoa-kecoa yang harus dienyahkan.”. Dia kemudian melanjutkan komentarnya:”Kita harus sadar dan tahu bahwa tidak ada tempat di negeri ini untuk dua bangsa. Maka satu-satunya solusi adalah Palestina tanpa bangsa Arab dan tidak ada jalan selain pendeportasian bangsa Arab ke negara-negara tetangga, dideportasi semuanya tanpa ada pengecualian. Dan di sini, harus tidak ada suatu desa atau keluarga Arab manapun.”. Ungkapan para tokoh Yahudi tidak lain dari aqidah mereka yang mengikuti dan mencontoh nabi dan kitab mereka. Nabi Ezekeil berkata:”Jangan belas kasihan kepada mata-matamu, jangan ampuni orang tua, pemuda, gadis, anak-anak dan kaum wanita. Bunuhlah mereka semua.” Talmud juga berkata:”Termasuk suatu keadilan jika orang Yahudi membunuh orang kafir dengan tangannya, sebab mengalirkan darah orang kafir itu sebuah bentuk pemberian korban kepada Tuhan.”

Di Indonesia tangan-tangan Yahudi sudah mulai berkeliaran. George Soros sang penghancur ekonomi Indonesia sudah mulai masuk menguasai beberapa saham di Indonesia. Perjanjian pemerintah Indonesia dengan perusahaan Freeport milik Yahudi sangat merugikan bangsa Indonesia. Kekayaan alamnya dikuras, alamnya rusak sedang pemerintah Indonesia tidak berdaya menghadapi kuatnya lobi Yahudi yang dipimpin mantan menteri Luar Negeri Amerika Henry Kisingger. Dominasi Yahudi di Indonesia sudah sangat mengerikan, kondisi terakhir sudah mulai menguasai aset-aset vital milik bangsa Indonesia. Penguasaan itu melalui siasat yang bernama privatisasi. Dan mulailah perpindahan aset bangsa ke tangan asing terjadi, dari mulai BCA sampai yang terakhir PT. Indosat.

Bangsa Yahudi selalu berada di belakang setiap kejahatan dan kehancuran yang menimpa dunia. Perang Dunia I yang disusul jatuhnya khilafah Islam Turki Utsmani, Perang Dunia II yang mengakibatkan penjajahan dunia Barat atas dunia Islam, merajalelanya penyakit AIDS, pesatnya ekonomi Riba’, merebaknya NARKOBA, film-film porno dan seks bebas dll. Yahudi memiliki andil yang sangat besar pada itu semua. Untuk mencengkeram mangsanya, Yahudi selalu menggunakan lembaga-lembaga formal, baik lembaga sosial, ekonomi, maupun politik, seperti; Free Mason Re, Rotary Club, Lions Club, IMF, Bank Dunia, bahkan PBB. Lembaga-lembaga tersebut adalah lembaga milik Yahudi atau dikuasai Yahudi. Karena begitu culasnya Yahudi, mereka menjadi musuh bersama semua bangsa. Bukan hanya dimusuhi semua bangsa, tetapi mereka juga di musuhi oleh makhluk Allah lainnya seperti batu-batuan dan pohon-pohonan, sebagaimana diungkapkan dalam hadits di atas.

Hadits ini mengisyaratkan bahwa Yahudi adalah musuh abadi umat Islam bahkan umat manusia secara keseluruhan sampai hari kiamat. Jika syetan adalah musuh abadi manusia, karena hasad kepada Adam as, maka Yahudi adalah musuh abadi umat Islam karena hasad kepada nabi Muhammad saw dan umat Islam. Oleh karena itu orang-orang yang dekat dengan Yahudi, ingin bekerja sama dalam suatu urusan dan selalu membelanya, mereka adalah orang yang cacat imannya dan merupakan agen Yahudi yang harus diwaspadai oleh umat Islam. (SSC)

Sumber:
http://www,dakwatuna,com/2011/11/16050/pertarungan-abadi-antara-umat-islam-dan-yahudi/#ixzz1qQ5n8MVa

Subhanallah


|| Misteri Tentara ALLAH Berwujud Malaikat GAZA ||::.

Kejadian - Kejadian Aneh Dan Misterius Seputar Perang Gaza. Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “potongan” itu “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.

Sudah lama Is

rael “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel tidak mampu.

Kejadian - Kejadian Aneh Dan Misterius Seputar Perang Gaza.

Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.

Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.

Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.

Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Wartawan kami, Thoriq, merangkum kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk para pembaca yang budiman. Selamat mengikuti. ***

:: Pasukan 'Berseragam Putih' di Gaza

Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.

:: Suara Tak Bersumber

Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.


Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya

:: Saksi Serdadu Israel

Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Chan*nel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu? ***

Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh

Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.

Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.

Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”

Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

:: Merpati dan Anjing

Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin AlAan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.

Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.

Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.

Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.”


Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.

:: Kabut pun Ikut Membantu

Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).

Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.

Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.

Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com. la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.


Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.

:: Selamat dengan al-Qur’an

Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).


Dr Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).

:: Harum Jasad Para Syuhada

Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.

Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.

Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.

Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”

:: Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir

Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.

Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009)

:: Terbunuh 1.000, Lahir 3.000

Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus,” katanya kepada islamonline.net (2/2/ 2009).

Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.

“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka,” ungkapnya.

Subhanallah , Allahu Akbar ..

Wallahu a'lam bishawab.
#Semoga Bermanfaat ..

Sabtu, 06 Oktober 2012

Pilih HARTA Atau ILMU??

 


...Harta Atau Ilmu?...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Sungguh, ketika manusia dibentangkan oleh tumpukan harta dihadapan matanya, sementara dilain sisi disuruh memilih antara harta tersebut dengan ilmu agama, maka rata-rata akan memilih h
arta ketimbang ilmu. Kenapa demikian?

Alasan klasik yang dikemukakan pastilah seputar:

"Dengan harta ilmu bisa dicari dan dibeli .."

Namun apakah dia akan ingat untuk mencari ilmu tatkala berada dalam kesenangan lagikan serba berkecukupan?

"Harta mampu menjamin kehidupanku sehari-hari, sementara ilmu kapan-kapan bisa ku cari jaminannya nanti .."

Apakah harta bisa menghentikan dan menunda kematian mendadak yang datangnya tidak diundang, menyambar merenggut diri?

Berlepas dari ini semua, tetap masih ramai dari kalangan kita yang lebih cendrung memilih harta, yang menyilaukan mata, pemuas selera ...

Sesungguhnya keutamaan ilmu di banding harta dapat dilihat dari banyak sisi dan faktornya:

Ilmu adalah warisan para Nabi, sedangkan harta adalah warisan para raja atau hartawan (Fir'aun dan Qarun cs).

Ilmu dapat menjaga pemiliknya, sedangkan pemilik harta justru sibuk dan bersusah-payah menjaga hartanya.

Harta senantiasa berkurang kerana dibelanjakan, namun ilmu semakin bertambah apabila dibagikan (disampaikan kepada orang lain).

Hartawan akan meninggalkan hartanya apabila meninggal dunia, sementara ilmu masuk ke kubur bersama pemiliknya.

Harta boleh diperoleh oleh mukmin, kafir, orang baik mahupun orang jahat, sementara ilmu yang bermanfaat tidak didapati dan diperoleh melainkan oleh orang-orang yang beriman saja.

Orang yang berilmu diperlukan oleh para penguasa dan rakyatnya, sedangkan pemilik harta hanya diperlukan oleh orang-orang miskin, papa bahkan menjadi kebutuhan, buruan bagi si pencuri, pemaling yang merampok mangsanya.

Jiwa menjadi hidup dan mulia dengan mengumpulkan ilmu, dan mencarinya akan memperoleh barakah (keberkahan), bahkan itulah kemuliaan jiwa dan kesempurnaannya. Sementara tumpukan harta tidak dapat membersihkan jiwa dan tidak menyempurnakannya serta tidak menambahkan sifat-sifat kesempurnaan. Sebaliknya jiwa boleh berkurangan (lemah) kerana kikir dan bakhil lantaran mengumpulkan harta dan tamak loba terhadapnya.

Tamak terhadap ilmu adalah kesempurnaan jiwa sedangkan tamak terhadap harta atau kekayaan adalah petanda kelemahan jiwa.

Harta mengajak jiwa kepada kelalaian, kesesatan (maksiat), riya' dan kesombongan, sementara ilmu mengajak jiwa kepada tawadhu' dan ibadah kepadaNya.

Ilmu mengajak kepada kebahagiaan jiwa, sedangkan harta menjadi penghalang antara jiwa dan kebahagiaannya.

Kekayaan ilmu menjanjikan kemuliaan ketimbang kekayaan harta. Jiwa akan merasa lebih kaya dari seluruh manusia tanpa harta (kaya hati). Kerana kekayaan tertinggi adalah dengan tidak memerlukan sesuatu, tidak sepertimana harta yang senantiasa membutuhkan segalanya.

Harta menjadikan pemiliknya sebagai hamba dunia, sedangkan ilmu menjadikan pemiliknya sebagai hamba Rabb dan Penciptanya, kerana ilmu tidak mengajaknya selain kepada perhambaan (pengibadatan) kepada Allaah semata.

Nilai orang kaya bergantung kepada kekayaannya, hilang kekayaan, hilanglah nilainya, sementara nilai orang berilmu dari ilmunya. Orang yang berilmu tidak akan kehilangan nilainya, bahkan akan semakin bertambah kemuliaannya (karena setiap gerak-geriknya berdasarkan ilmu).

Mencintai ilmu dan senantiasa mencarinya adalah landasan setiap keta'atan, sementara mencintai harta dan senantiasa menumpuk dan memburunya adalah pangkal segala keburukan (kerusakan).

Bila seseorang yang berilmu ditawarkan kepadanya kekayaan dunia, niscaya ia tidak mahu menjadikannya sebagai penebus ilmu yang diperolehinya, sementara orang kaya yang berakal, tatkala ia merasakan kemuliaan ilmu, niscaya ia ingin segera memperolehi ilmu sebagai penebus seluruh hartanya.

Tidak seorang pun dikatakan ta'at kepada Allaah kecuali dengan ilmu, sementara kebanyakan orang yang mudah berbuat maksiat kepada Allaahu Ta'ala dengan sarana harta yang dikuasainya.

Orang berilmu menyeru manusia kepada Allaah dengan ilmu dan akhlaknya, sedangkan orang yang mengumpulkan harta menggoda manusia kepada urusan dunia dengan akhlak dan hartanya.

Kekayaan harta kadang kala boleh menjadi penyebab kehancuran pemiliknya, sementara kekayaan ilmu merupakan penyebab kehidupan pemiliknya, juga penerang manusia lainnya.

Allaahu Ta'ala sering menyebutkan ayat semisal:

“Apakah sama antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?"

Namun Allaahu Jalla wa 'Ala tidak pernah menyebut:

"Apakah sama orang-orang yang berharta dengan orang-orang yang tidak berharta?"

Kiranya dengan apa yang dipaparkan setidaknya akan membuat kita tidak terlena dan berpikir ulang untuk memilih dan memilah antara harta dan ilmu dengan lebih bijaksana ...

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....